Daisypath Anniversary tickers
Lilypie First Birthday tickers

Wednesday 20 January 2010

Disentri ....Owh No....!!!!

Hiks kenapa diriku yang imut ini bisa terjangkit penyakit yang bernama disentri....????
Padahal yang namanya jajan sembarangan tuh hampir dibilang jarang banget...!!!

Tiap hari selalu bawa makanan ke kantor, mumpung dimasakin seh sama ibu...kata ibu, "bawa bekel aja dari rumah kan lebih bersih!!!, kamu tiap siang ga perlu panas-panas cari makanan, nanti klo ujan gmana cari makannya?" untuk hal yang satu ini si ibu mank paling top margotob deh padahal beliau tuh kerja tapi masih sempet tiap pagi masakin buat anaknya yang tercinta ini.. :p selain daripada buat pengiritan juga seh...hehehe lumayan kan uang nya bisa dibuat nabung persiapan nikah nanti hehehe...kata si uda (red : ari, my boyfriend) seh lumayan buat beli souvenir haiah...berati dikit banget dunk tabungan daku :-D gapapa lah maklum anak baru butuh bimbingan para senior *haiah apa coba....ga da hubungannya...

Udah dari hari Jum'at neh sebenernya dah hampir sembuh eh pas obat abis, kambuh lagi terpaksa deh tadi ga masuk kerja, pergi lagi ke dokter (padahal hari Sabtu dah ke dokter) nyebelin sendirian pula ga da yang nganter...hanya dianter sang tukang ojek yang biasa mangkal di depan rumah...

Sama dokter disuruh istirahat 2 hari lumayan hehe...:-P

Sejak pertama mengidap penyakit aneh ini..haiah lebay mode : on :D diriku langsung browsing-browsing mengenai DISENTRI gw copy paste aja ya...sapa tw berguna buat yang baca [ostingan gw ini (kaya ada yang baca blog lu aja na...) hehehe gapapa ga da yang baca juga namanya aja catatn harian..yang mao baca sukur yang ga baca gw smack down :-P

berikut ulasannya.....

Disentri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dys (=gangguan) dan enteron (=usus), yang berarti radang usus yang menimbulkan gejala meluas, tinja lendir bercampur darah . Gejala-gejala disentri antara lain adalah:

  • Buang air besar dengan tinja berdarah
  • Diare encer dengan volume sedikit
  • Buang air besar dengan tinja bercampur lender(mucus)
  • Nyeri saat buang air besar (tenesmus)
Disentri atau diare berdarah adalah salah satu jenis diare yang paling berbahaya. Secara umum penyakit ini lebih berat dan lebih banyak menyebabkan kematian dibandingkan dengan jenis diare yang lain.
Pada tahun 1898. bersamaan dengan saat Amerika menyatakan perang terhadap Kuba, ditemukan bakteri penghasil toksin shiga pada tentara yang berperang. Dimana pada saat itu kebanyakan tentara meminum air dari kubangan didekat mereka karena keterbatasan persediaan air bersih.

Wabah (epidemi) disentri adalah ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Tingkat kematian dapat setinggi 15 %, dan penyedia layanan kesehatan akan sangat disibukkan jika sampai terjadi epidemi disentri. Meskipun diterapi secara benar, sekitar 5% pasien dapat meninggal saat wabah.
Sejak kuman penyebab disentri, Shigella dysenteriae type 1 (Sd1 ) ditemukan abad lalu, epidemi yang luas telah dilaporkan di afrika, asia dan amerika latin. Salah satu epidemi terbesar terjadi di Amerika Latin pada tahun 1969 dan 1973 dimana terjadi 500.000 kasus disentri dan menyebabkan meninggalnya 20.000 orang.

Kuman-kuman tersebut dapat tersebar dan menular ke orang lain melalui makanan dan air yang sudah terkontaminasi kotoran dan juga lalat.
Parasit Entamoeba hystolytica hidup dalam usus besar, parasit tersebut mempunyai dua bentuk, yaitu bentuk yang bergerak dan bentuk yang tidak bergerak. Parasit yang berbentuk tidak bergerak tidak menimbulkan gejala, sedangkan bentuk yang bergerak bila menyerang dinding usus penderita dapat menyebabkan mulas, perut kembung, suhu tubuh meningkat, serta diare yang mengandung darah dan bercampur lendir, namun diarenya tidak terlalu sering.

Disentri basiler biasanya menyerang secara tiba – tiba sekitar dua hari setelah kemasukan kuman/bakteri Shigella. Gejalanya yaitu demam, mual dan muntah-muntah, diare dan tidak napsu makan. Bila tidak segera diatasi, dua atau tiga hari kemudian keluar darah, lendir atau nanah dalam feses penderita. Pada disentri basiler, penderita mengalami diare yang hebat yaitu mengeluarkan feses yang encer hingga 20-30 kali sehari sehingga menjadi lemas, kurus dan mata cekung karena kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Hal tersebut tidak bisa dianggap remeh, karena bila tidak segera diatasi dehidrasi dapat mengakibatkan kematian. Gejala lainnya yaitu perut terasa nyeri dan mengejang.

Penyakit ini umumnya lebih cepat menyerang anak-anak. Kuman – kuman masuk ke dalam organ pencernaan yang mengakibatkan pembengkakan dan pemborokan sehingga timbul peradangan pada usus besar.

Penderita disentri harus segera mendapat perawatan, yang perlu dihindari adalah mencegah terjadinya dehidrasi karena dapat berakibat fatal. Dalam keadaan darurat, dehidrasi yang ringan dapat diatasi dengan pemberian cairan elektrolit (oralit) untuk mengganti cairan yang hilang akibat diare dan muntah-muntah. Oralit dilarutkan dalamm 200 cc air matang, diaduk dan diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok kepada penderita. Apabila oralit tidak tersedia, dapat membuat larutan campuran gula dan garam (1 sendok teh gula + ¼ sendok teh garam, dilarutkan dengan 200 cc air hangat) atau bisa juga dengan meminum air kelapa. Apabila dehidrasi cukup berat, setelah diberi oralit atau larutan campuran gula dan garam sebagai pertolongan pertama, sebaiknya penderita di bawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan.

Langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi penyakit disentri yaitu dengan memperhatikan pola hidup sehat dan bersih, seperti selalu menjaga kebersihan makanan dan minuman dari kontaminasi kotoran dan serangga pembawa kuman, menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan tangan secara baik sesudah buang air besar atau menjelang makan atau ketika memegang makanan yang akan dimakan.

Tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi disentri dan diare diantaranya mempunyai efek sebagai adstringent (pengelat) yaitu dapat mengerutkan selaput lendir usus sehingga mengurangi pengeluaran cairan diare dan disentri, selain itu juga mempunyai efek sebagai antiradang, dan antibakteri.

Berikut ini beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi diare, yaitu :

1.PATIKAN KEBO (Euphorbia hirta)
Khasiat & Efek : sebagai antiradang. Berkhasiat mengatasi disentri basiler, disentri amuba, diare, gangguan pencernaan, radang usus, dan lain-lain.

2.DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)
Khasiat & Efek : sebagai astringent/pengelat (mengerutkan selaput lendir usus sehingga dapat mengurangi pengeluaran cairan), anti-diare, disentri, anti-radang, dan menghentikan pendarahan.

3.SAMBILOTO (Andrographis paniculata)
Khasiat & Efek : sebagai antiradang, antibakteri, penawar racun. berkhasiat mengatasi diare, disentri basiler, radang usus, dan lain-lain.

4.KUNYIT (Curcuma longa)
Khasiat & efek : sebagai anti-radang, anti-bakteri, astringent/pengelat. Berkhasiat mengatasi disentri, diare, radang usus, gangguan pencernaan, dan lain-lain.

5.KROKOT (Portulaca oleracea)
Efek & khasiat : antiradang, menurunkan panas, antitoksik. Untuk disentri, diare akut, radang usus buntu, dan lain-lain.

6.KULIT DELIMA (Punica granatum)
Khasiat & Efek: sebagai astingent/pengelat, anti-diare dan disentri, antibakteri.

7.TEH (Thea chinensis)
Khasiat & efek : sebagai pengelat usus/astringent, anti-bakteri. Teh pekat Berkhasiat mengatasi diare, disentri, radang usus, gangguan pencernaan.
Dosis : 10-15 gram kering atau 60-120 krokot segar, direbus, airnya diminum.

8. DAUN SENDOK (Plantago major)
Efek & Khasiat : sebagai antiradang, berkhasiat mengatasi diare, disentri panas, disentri basiler, gangguan pencernaan, dan lain-lain
Berikut contoh ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi disentri.

Resep 1.
30 gram patikan kebo segar + 20 gram kunyit + gula merah secukupnya, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

Resep 2.
30 gram daun jambu biji segar + 5 gram teh, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Resep 3.
10 gram sambiloto kering + 15 gram kulit delima kering + gula aren, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Resep 4
60 gram krokot segar + 30 gram daun sendok segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Catatan :
Untuk perebusan gunakan panci enamel, panci kaca atau periuk tanah.
Pilih salah satu resep, dan tetap konsultasi ke dokter.

di atas itu ada cara pengobatan tradisional....berhubung ratna adalah orang yang amt sangat membenci jamu-jamuan jadi minum obat dari dokter sajalah..hehehe...oiya tadi pagi bapak dateng ke kamar ngasih minuman warnanya kaya teh gitu kirain tuh tes tw2 air rebusan daun jambu...sampe hoek-hoek minumnya...tapi tetep dipaksa minum...hohoho ga lagi-lagi deh ... :(

dah dulu ya postingan about penyakit yang lagi gw alamin pesen ratna jangan anggap sepele yang namanya DISENTRI kedengerannya sih sepele tapi..ternyata bisa nyebabin kematian juga loh kalo ga segera diobati....terutama buat anak-anak...hope me better soon :-) mohon doanya....